1. Teori Kabut
Teori ini disebut istilah Nibualai teori yang bertitik tolak dari adanya
suatu kumpulan kabut yang berputar perlahan-lahan, bagian kabut itu
lama-kelamaan berubah menjadi kumpulan gas yang kemudian menjadi struktur alam
semesta ini.
Ferre Simon De Lap Lace, mengatakan bahwa alam semesta berasal dari
kabut panas berpilin, karena pilinannya itu gumpalan kabut membentuk bentulan
bulat seperti bola yang besar dimana makain kecil bola itu makin cepat
pilinannya akibatnya bentuk bola itu memepat pada kutubnya dan melebar pada
bagian equatornya, bahkan kemudian sebagian masa gas di equatornya itu menjauhi
dari gumpalan Intinya sehingga membentuk struktur alam semesta.
2. Teori Pasang Surut
Jeans dan Jeffri melukiskan bahwa terjadinya alam semesta merupakan masa
matahari yang lepas membentuk bentukan cerutu yang mencorok kearah bintang
akibatnya bintang makin menjauhi masa, masa tersebut terputus-putus dan
membentuk gumpalan gas disekitar matahari gumpalan-gumpalan itulah yang
kemudian membeku menjadi struktur pelengkap susunan alam semesta.
3. Teori Ledakan
Teori ini disebut dengan istilah Bang teori, bertitik tolah pada asumsi
adanya suatu masa yang sangat besar meledak dengan hebat karena adanya reaksi
inti. Masa itu kemudian berserakan dan mengembangkan dengan sangat cepatnya
menjauhi pusat ledakan.
Gamo Alfhor dan Herman mengatakan pada saat ledakan Maha dahsyat itu
terjadi semua materi terlempar ke seluruh jagat raya kesemua arah yang kemudian
membentuk bintang-bintang dan glaksi, karena tidak mungkin materi seluruh alam
itu berkumpul di suatu tempat dalam ruang tanpa gaya grafitasi yang sangat
kuat. Maka disimpulkan kemudian bahwa "Ledakan Besar" itu terjadi
ketika seluruh materi Cosmos keluar dengan kerapatan yang sangat besar dan suhu
yang sangat tinggi, alam semesta lahir dari singolaritas fisis dengan keadaan
ekstern.
4. Teori Ekspansi Dan Kontraksi
Teori ini berlandaskan pada pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam
semesta, yaitu masa-ekspansi dan masa kontruksi yang diduga siklus tersebut
berlangsung dalam durasi 30.000 juta tahun. Dalam masa depang ekspansi kemudian
terbentuklah galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi ini didukung oleh
adanya tenga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya
membentuk berbagai unsur lain yang kompleks. Pada masa kontraksi, galaksi dan
bintang-bintang yang terbentuk meredup dan unsur-unsur yang terbentuk menyusul
mengeluarkan tenaga berupa panas yang tinggi-tinggi.[
Teori ini juga dikemukakan oleh Edwin Hubble, dia menyatakan bahwa alam
semesta memuai seperti gelembung gas panas yang secara tiba-tiba melepas dari
ruang hampa. Dia melakukan sebuah percobaan melalui teropong bintang raksasa
pada tahun 1929 bahwa disitu menunjukkan adanya pemuaian adanya alam semesta.
Ini berarti alam semesta merekspansi dan ekaspansi itu menurut Gamau melahirkan
sekitar 100 miliyar galaksi yang masing-masing galaksi rata-rata memiliki 100
miliyar bintang.
5. Teori Awan Debu
Pada tahun 1940 seorang ahli astronomi Jerman bernama Carl Font Wisaiker
mengembangkan suatu teori yang dikenal dengan teori awan debu yang mengemukakan
bahwa alam semesta terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Lebih 5000 juta
tahun yang lalu, salah satu gumpalan awan itu mengalami pemanpatan. Pada proses
pemanpatan itu partikel-partikel debu tertarik kebagian pusat awan itu
membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin. Lama-kelamaan gumpalan gas itu
memipih bentuk cakram yang tebal dibagian tengah dan tipis dibagian tepinya
bagian tengah cakram gas itu berpilin lebih lambat dari bagian tepinya.
Partikel-partikel dibagian tengah itu kemudian saling menekan sehingga
menimbulkan panas dan menjadi pijar bagian inilah yang kemudian menjadi
matahari sedangkan bagian luar berpusing sangat cepat, sehingga terpecah
menjadi gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Bagian inilah yang kemudian
membeku dan menjadi sturuktur alam semesta.
6. Teori Planetesimal
Pada tahun 1843 sampai 1928 seorang ahli biologi bernama Thomas C.
Chamberlin dan Fores R. Molton mengemukakan bahwa matahari telah ada sebagai
salah satu dari bintang-bintang yang banyak. Pada suatu masa ada sebuah bintang
berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh. Akibatnya terjadilah peristiwa
pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang yang sebagian dari masa
matahari itu tertari kearah bintang.
No comments:
Post a Comment