Menurut pandangan Al Quran,
penciptaan alam semesta dapat dilihat pada surat Al Anbiya ayat 30.
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian
kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang
hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”
Menurut ayat di atas dikatakan
bahwa langit dan bumi dahulunya merupakan satu kesatuan yang padu.
“Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih
merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, “ Datanglah
kamu keduanya menuruti perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”.
Keduanya menjawab, “Kami datang dengan suka hati”
“ Maka Dia menjadikannya 7 langit dalam 2 masa
dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang
dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan
sebaik-baiknya`” ( Fushshilat 11-12)
Surat ini menerangkan bahwa yang
pertama kali Allah ciptakan sebelum ada bintang-bintang dan galaksi, adalah
bumi, kemudian Allah swt siapkan makanan di bumi bagi subject utama penciptaan
alam semesta , yaitu manusia. Baru setelah itu Allah ciptakan langit dan bintang-bintang
dalam enam masa. Seperti diterangkan dalam Surat Al A’raf ayat 54, alam semesta
ini diciptakan selama 6 masa.
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah
Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia
bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya
dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang
(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
Bumi sebelumnya adalah planet
yang mati dan Allah menghidupkannya dengan menu-runkan air dari langit.
“ Dan Allah menurunkan dari langit air dan
dengan air itu dihidupkannya bumi sesudah matinya.”. (QS`An Nahl ; 65).
Pertanyaannya adalah darimana air ini berasal ? Padahal waktu itu belum ada
awan yang bisa menghasilkan hujan, belum ada langit yang bisa menahan uap air.
Maka satu-satunya kemungkinan asal air adalah dari Arasynya Allah.
“ Dan Kami turunkan air dari langit menurut
suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami
benar-benar kuasa menghilangkannya.”( QS Al- Mu’minun ; 18 )
Perhatikan kalimat “lalu Kami jadikan air itu
menetap di bumi” , ini menerangkan bahwa air bukanlah pemukim asli bumi
tetapi pendatang (alien).
“ ……….Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu
yang hidup, Maka mengapakah mereka tiada juga beriman “ ( QS. Al-Anbiya ;30
).
“ …. Maka Kami tumbuhkan dengan air itu
berjenis-jenis tumbuhan yang bermacam-macam “ ( QS Tha Ha ; 53)
“ Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan
dari air … (QS An Nur ; 45).
Ketiga ayat tersebut makin
menjelaskan kepada kita bahwa setelah air diturunkan ke bumi, maka
sebelum Allah ciptakan hewan , tentunya yang terlebih dahulu Allah cipakan
adalah tumbuh-tumbuhan sebagai cadangan makanan hewan. Kemudian hewan-hewan ada
juga yang menjadi cadangan makanan untuk hewan-hewan predator. Semua jenis
hewan, baik burung maupun hewan darat, ternyata menurut ilmu pengetahuan memang
asal-usulnya dari hewan air.
Misteri berikutnya adalah
dikatakan dalam Al Qur’an bahwa langit dan bumi dulunya adalah suatu yang padu.
Jadi bukan bumi dan bintang-bintang yang dulunya sesuatu yang padu.
“ ………bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya……. “
( QS. Al-Anbiya ;30 ).
Selanjutnya Allah swt katakan menciptakan
langit dari asap (lihat kembali surat Al Fushilat ayat 11). Bumi, sebelum Allah
swt hidupkan dengan menurunkan air dari langit, pada mulanya adalah sebuah bola
api yang sangat panas. Ilmu pengetahuanpun mengakui hal tersebut. Tetapi tanpa
perlu pembuktian, kita tahu bahwa perut bumi masih mengandung lumpur dan lahar
yang sangat panas sampai saat ini. Sebuah benda yang panas, seperti sebatang
besi yang membara misalnya, apabila disiram air akan menyebabkan munculnya asap
dan uap air. Demikian juga dengan bola panas bumi pada waktu air diturunkan
maka dia mengeluarkan asap dan uap air. Apa bedanya asap dengan uap air ? Asap
bersifat adhesive (mengikat) sedangkan uap bersifat kohesip (tidak mengikat).
Asap dari bumi inilah yang kemudian Allah swt ciptakan menjadi langit yang
tujuh lapis. Kemudian dalam tempurung langit yang pertama Allah ciptakan
bintang-bintang. Darimana Allah swt ciptakan bintang-bintang. Wallahu a’lam,
tidak ada penjelasan dalam Al Qur’an. Allah swt Kuasa menciptakan segala
sesuatunya dari yang tiada menjadi ada.
No comments:
Post a Comment