Tuesday 22 March 2016

Nama Ahli

Nama Ahli 3 Pemuda Islam :

# Muhammad shahir Bin Mazlan
     16DET15F1018

# Muhammad Hifdzullah Hazwan Bin Hamzah
      16DET15F1037

# Mohd Faqih Bin Mohd Radzi
       16DET15F1031

Pengenalan

Sunnatullah atau hukum / ketetapan Allah

Ia adalah peraturan, sistem dan ketentuan Allah untuk hamba-hamba-Nya di dunia ini yang bernyawa atau yang tidak bernyawa, adanya sistem dan peraturan atau sunnatullah ini untuk dipatuhi oleh sesama makhluk. Lain makhluk, lain sistem dan sunnatullah yang wajib dipatuhinya. Ada sistem untuk tumbuhan. Ada sistem untuk haiwan. Ada sistem untuk manusia. Ada sistem untuk jin dan malaikat.

Masing-masing makhluk mesti mengikut sistem yang dikhususkan untuknya, Kalau diikut sistem dan peraturan ini maka hamba atau makhluk itu akan selamat. Kalau tidak diikut, makhluk atau hamba itu akan binasa. Allah  melaksanakan ketetapan-Nya sejak zaman azali , yang terlaksana di alam semesta sampai akhir nanti  Sunnah atau ketetapan Allah yang dalam bahasa akademis disebut hukum alam antara lain :
  1. Selalu ada dua kondisi saling ekstrem (surga-neraka, benar-salah, baik-buruk)
  2. Selalu terjadi pergantian dan perubahan antara dua kondisi yang saling berbeda.
  3. Segala sesuatu diciptakan berpasangan .
  4. Perubahan, penciptaan maupun penghancuran selalu melewati proses.
  5. Alam diciptakan dengan keteraturan dan dalam keadaan seimbang.
  6. Alam diciptakan terus berkembang.
  7. Setiap terjadi kerusakan di alam manusia, Allah mengutus seorang utusan untuk memberi peringatan atau memperbaiki kerusakan tersebut.
Masing-masing makhluk mesti mengikut sistem yang dikhususkan untuknya. Kalau diikut sistem dan peraturan ini maka hamba atau makhluk itu akan selamat. Kalau tidak diikut, makhluk atau hamba itu akan binasa. Khusus bagi manusia, sunnatullah itu ada dua bentuk yakni Karhan (terpaksa) dan Tau'an (ada pilihan)

Sunnatullah yang berbentuk karhan ini banyak bersifat lahiriah , sedangkan sunnatullah yang berbentuk tau'an banyak yang bersifat-rohaniah dan maknawiah. Makhluk seperti semut pun, ada sunnatullah atau sistem untuk nya. Kalau dilanggar, semut akan musnah, kita tidak faham tetapi semut faham. Begitu juga benda-benda mati seperti air dan batu-batuan, dan makhluk seperti jin dan malaikat. ada sunnatullah untuk mereka, hanya bedanya malaikat itu makluk yang taat, dia tidak melanggar sunnatullah.


Sunnatullah itu sifatnya ia tidak berubah-ubah, Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :

"Dan sekali-kali engkau tidak akan dapat sunnah Tuhan itu berubah-ubah." (Ahzab: 62/Al Fath: 23) dan ayat ayat yang lain.
Setelah ditetapkan sunnah-Nya , Dia tidak mengubahnya walau dalam keadaan apa sekalipun. Ada banyak hikmah kenapa Tuhan berbuat begitu. Semuanya merupakan rahmat untuk hamba-hambaNya. Bila sunnatullah tidak berubah-ubah, kita mudah belajar dan mudah tahu krn ia perkara yang tetap yang berlaku setiap masa.

Disebabkan sunnatullah tidak berubah-ubah, maka hidup kita menjadi teratur. Setelah siang, kita tahu ada malam. Ia silih berganti secara tetap. Kalau malam dan siang tidak tetap dan berubah-ubah, hidup kita akan menjadi kucar-kacir, maka sukar bagi kita untuk menjalani hidup. dan kita akan dapat rasakan bahawa dunia ini ada yang menyusun, ada yang mengaturnya. Dunia tidak dibiarkan berfungsi dengan sendiri ikut sesuka hati tanpa sebarang sistem. Justru kita akan dapat merasakan kehadiran dan peranan Tuhan dalam dunia dan alam ini dan satu dari tanda-tanda kebesaran Tuhan kalau kita mahu mengambil iktibar.

Pendahuluan

Latar Belakang

              Konsep Takdir, selalu menjadi perdebatan dan pertanyaan banyak orang. Akhir-akhir ini cukup banyak pertanyaan ataupun diskusi-diskusi tentang takdir. Bagi umat islam, takdir merupakan bagian dari pada aqidah, karena merupakan bagian dari pada iman terhadap Qadha dan Qadar, dimana kata takdir ini merupakan kata yang berasal dari Qadar. Karenanya, pemahaman tentang takdir ini sangat penting bagi seorang muslim. Sebab pemahaman tentang takdir ini akan menentukan arah dan sikap seorang muslim terhadap berbagai hal yang terjadi selama hidupnya. Karenanya banyak juga ulama-ulama yang membahas konsep takdir dalam buku yang mereka buat. Masalah takdir terdapat 3 golongan yang memahaminya secara berbeda. Golongan pertama; berpendapat bahwa manusia itu tidak bebas sama sekali, apa yang kita lakukan sudah ditentukan oleh Allah. Golongan kedua; berpendapat bahwa kita sangat bebas, apapun yang dilakukan tidak ada campur tangan Tuhan sama sekali. Dan golongan terakhir berpendapat bahwa apapun yang dilakukan semuanya ada dalam aturan-aturan Allah, ada campur tangan Allah, tapi kitapun memiliki pilihan untuk melakukan sesuatu.
              Percaya kepada qada dan Sunnatullah  adalah mempercayai bahwa segala yang berlaku adalah ketentuan Allah semata. Sebagai seorang muslim wajiblah disadari bahwa kita adalah makhluk yang lemah, bahwa Allah itulah Yang Maha Perkasa dan Maha Berkuasa dan segala ssuatu adalah berlaku dengan ketetapan-Nya saja. Oleh karena itu kita wajib beriman kepada takdir, bahwa segala sesuatu telah ditentukan oleh Allah Swt.
Kenyataan ini sangat penting bagi sebuah pemahaman atas ide tentang takdir. Takdir adalah ide bahwasanya Allah telah menciptakan setiap kejadian, masa lalu, masa kini dan masa depan dalam seketika, ini berarti tiap-tiap kejadian, mulai dari penciptaan alam semesta hingga hari kiamat telah berlangsung dan berakhir dalam pandangan Allah[1]. Sebelum kita mengalami suatu kejadian, kejadian itu telah berlangsung dalam pandamgan Allah karena qalam-Nya telah menulis dengan rinci seluruh ketetapan peristiwa atau kejadian termaktub dalam induk kitab Lauh Mahfuz. 

             Allah berfirman dalam QS 10:61 ِ وَمَا يَعْزُبُ عَن رَّبِّكَ مِن مِّثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاء وَلاَ أَصْغَرَ مِن ذَلِكَ وَلا أَكْبَرَ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ  (Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpu sebesar Zarrah di bumi ataupun di langit, tidak ada yang lebih kecil dan tidak pula yang lebih besar dari itu, melainkan semua tercatat dalam kitab yang nyata ).Meskipun demikian kita masih boleh berusaha dan berdo’a karena dengan limpahan Rahmat-Nya, namun demikian jangan menyangka berdo’a berarti meminta sesuatu yang belum tertulis, bahkan do’a itu sendiri telah tertulis di lauh mahfudz.
Prof. Dr. H. Quraish Shihab mengutip pendapat ulama yang berpandangan bahwa tidak ada takdir. Manusia bebas melakukan apa saja, bukankah Allah telah menganugerahkan kepada manusia kebebasan memilih dan memilah ?. Mengapa manusia harus dihukum kalau dia tidak memiliki kebebasan itu ? Bukankah Allah sendiri menegaskan من شاء فليؤمن ومن شاء فليكفر (Barangsiapa hendak beriman, silahkan beriman, dan barangsiapa hendak kafir, silahkan kafir).[2]
            Penulis berpendapat bahwa takdir atau qadar tidak perlu ditiadakan, karena adanya takdir menandakan adanya Allah swt. Sebaliknya, tidak adanya takdir berarti tidak ada Tuhan. Ibaratnya sebuah meja yang bagus lagi indah kelihatan, karena penciptaannya telah diukur dan ditetapkan oleh  tukang kayu yang membuatnya sesuai dengan qadarnya, tidak lebih dan tidak kurang. Adapun waktu dan tempat rusak atau tidaknya,  tukang kayu tidak menentukan waktunya. Akan tetapi, tukang kayu tersebut tahu bahwa meja cantik tersebut akan rusak di kemudian hari.
             Sama halnya kalau dikatakan bahwa Allah telah mnciptakan dan mentakdirkan keberadaan manusia, langit, bumi dan isinya, matahari, bulan dan lain sebagainya dengan sebaik-baik penciptaan dan takdir segala apa yang ada pada diri manusia telah diatur atau ditakdirkan mempunyai tempat atau ukuran tersendiri. Darah misalnya, telah ditakdirkan tempat peredarannya dan sekian ukurannya cocok bagi manusia, sehingga ia dapat hidup. Sebaliknya, apabila darah tersebut tidak beredar pada tempatnya atau kurang dari ukuran yang telah ditetapkan oleh Allah swt, maka manusia mengalami sakit atau mati. Sakit, mati, dan rezeki merupakan takdir Ilahi yang sebelum manusia lahir di dunia telah ada takdir tersebut. Adapun penentuan waktu tempat yakni kapan dan dimana hidup, sakit, mati, dan banyak sedikit nya rezeki berada pada tangan manusia dan pada tangan Allah swt. Menurut penulis, manusialah yang harus menentukan arah lebih awal kemana ia akan pergi. Misalnya manusia memilih banyak rezki, ia harus bekerja keras. Allah akan memberikannya. Jika manusia ingin banyak rezki kemudian tinggal berpangku tangan, tetap Tuhan menjadikannya miskin, karena Tuhan telah menyampaikan bahwa “Tuhan tidak akan merubah seseorang kecuali ia merubah dirinya lebih awal”. Hal inilah yang disinyalir secara tegas difirmankan oleh Allah dalam QS. al-Ra’ad (13): 11 yakni ;
(Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sehingga mereka merubah apa yang ada pada dirinya).
             
             Pemahaman terhadap Qadla dan Qadar itu sederhana saja, yaitu bahwa apapun yang terjadi di bumi ini, pasti ada sebabnya, bahkan kematian, rezeki dan jodoh pun tunduk pada hukum ini. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa hukum sebab akibat inilah yang kemudian disebut dengan Sunnatullah. Dalam ajaran Islam, segala yang ada di muka bumi ini mengiluti Sunnatullah, aturan Allah Swt. Itulah Qadha. Sedangkan Qadar adalah ukuran dari aturan-aturan tersebut. Besar kecil (ukuran) usaha atau ikhtiar dalam mengikuti aturan tersebut akan menentukan hasil, oleh karena itu hasil dari usaha inilah yang disebut dengan takdir.





Pengertian Alam Semesta





Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia di dunia ini selain Allah beserta zat dan sifat-Nya. Alam dapat dibezakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah alam ghaib dan alam syahadah. Alam syahadah dalam istilah Inggris disebut universe yang ertinya seluruhnya, yang dalam bahasa harian disebut sebagai alam semesta. Alam semesta merupakan ciptaan Allah yang diurus dengan kehendak dan perhatian Allah. Allah menciptakan alam semesta ini dengan susunan yang teratur dalam aspek biologi, fizikal, kimia, dan geologi beserta semua kaedah sains. Definisi dari alam semesta itu sendiri adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia dan di luar dirinya yang merupakan suatu kesatuan sistem yang unik . Alam syahadah atau alam materi sering juga disebut dengan alam fizik karena alam syahadah merupakan alam yang dapat dicapai oleh indera manusia baik dengan menggunakan alat atau tidak, berbeza dengan alam ghaib yang tidak dapat tercapai oleh indera. Alam syahadah dapat dibezakan menjadi alam raya (makrokosmos) dan alam zarrah (mikrokosmos). Dan dapat pula dibezakan menjadi alam nabati, hewani, dan insani Al Quran menggambarkan alam semesta laksana sebuah kitab yang disusun oleh satu wujud yang arif, yang setiap baris dan katanya merupakan tanda kearifan penulisnya.

Penciptaan Alam Semesta Menurut Islam

Menurut pandangan Al Quran, penciptaan alam semesta dapat dilihat pada surat Al Anbiya ayat 30.
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”

Menurut ayat di atas dikatakan bahwa langit dan bumi dahulunya merupakan satu kesatuan yang padu.

Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, “  Datanglah kamu keduanya menuruti perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya  menjawab, “Kami datang dengan suka hati
Maka Dia menjadikannya 7 langit dalam 2 masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya` ( Fushshilat 11-12)
Surat ini menerangkan bahwa yang pertama kali Allah ciptakan sebelum ada bintang-bintang dan galaksi, adalah bumi, kemudian Allah swt siapkan makanan di bumi bagi subject utama penciptaan alam semesta , yaitu manusia. Baru setelah itu Allah ciptakan langit dan bintang-bintang dalam enam masa. Seperti diterangkan dalam Surat Al A’raf ayat 54, alam semesta ini diciptakan selama 6 masa.
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
Bumi sebelumnya adalah planet yang mati dan Allah menghidupkannya dengan menu-runkan air dari langit.
Dan Allah menurunkan dari langit air dan dengan air itu dihidupkannya bumi sesudah matinya.”. (QS`An Nahl ; 65). Pertanyaannya adalah darimana air ini berasal ? Padahal waktu itu belum ada awan yang bisa menghasilkan hujan, belum ada langit yang bisa menahan uap air. Maka satu-satunya kemungkinan asal air adalah dari Arasynya Allah.
Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa menghilangkannya.”( QS  Al- Mu’minun ; 18 )
Perhatikan kalimat “lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi” , ini menerangkan bahwa air bukanlah pemukim asli bumi tetapi pendatang  (alien).
“ ……….Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup, Maka mengapakah mereka tiada juga beriman “ ( QS. Al-Anbiya ;30 ).
“ …. Maka Kami tumbuhkan dengan air itu berjenis-jenis tumbuhan yang bermacam-macam “ ( QS Tha Ha ; 53)
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air … (QS An Nur ; 45).
Ketiga ayat tersebut makin menjelaskan kepada kita bahwa setelah air diturunkan ke bumi,  maka sebelum Allah ciptakan hewan , tentunya yang terlebih dahulu Allah cipakan adalah tumbuh-tumbuhan sebagai cadangan makanan hewan. Kemudian hewan-hewan ada juga yang menjadi cadangan makanan untuk hewan-hewan predator. Semua jenis hewan, baik burung maupun hewan darat, ternyata menurut ilmu pengetahuan memang asal-usulnya dari hewan air.
Misteri berikutnya adalah dikatakan dalam Al Qur’an bahwa langit dan bumi dulunya adalah suatu yang padu. Jadi bukan bumi dan bintang-bintang yang dulunya sesuatu yang padu.
“ ………bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya……. “ ( QS. Al-Anbiya ;30 ).
Selanjutnya  Allah swt katakan menciptakan langit dari asap (lihat kembali surat Al Fushilat ayat 11). Bumi, sebelum Allah swt hidupkan dengan menurunkan air dari langit, pada mulanya adalah sebuah bola api yang sangat panas. Ilmu pengetahuanpun mengakui hal tersebut. Tetapi tanpa perlu pembuktian, kita tahu bahwa perut bumi masih mengandung lumpur dan lahar yang sangat panas sampai saat ini. Sebuah benda yang panas, seperti sebatang besi yang membara misalnya, apabila disiram air akan menyebabkan munculnya asap dan uap air. Demikian juga dengan bola panas bumi pada waktu air diturunkan maka dia mengeluarkan asap dan uap air. Apa bedanya asap dengan uap air ? Asap bersifat adhesive (mengikat) sedangkan uap bersifat kohesip (tidak mengikat). Asap dari bumi inilah yang kemudian Allah swt ciptakan menjadi langit yang tujuh lapis. Kemudian dalam tempurung langit yang pertama Allah ciptakan bintang-bintang. Darimana Allah swt ciptakan bintang-bintang. Wallahu a’lam, tidak ada penjelasan dalam Al Qur’an. Allah swt Kuasa menciptakan segala sesuatunya dari yang tiada menjadi ada.

MEKANISME ALAM (SUNNATULLAH)

Mekanisme alam atau sunnatullah adalah suatu ketentuan yang telah ditetapkan Allah demi keteraturan, keserasian, dan keharmonian alam jagat raya ini serta kesejahteraan manusia yang hidup di dunia ini. Atau dengan kata lain, sunnatullah dapat diertikan sebagai hukum-hukum Allah yang berlaku di alam raya ini atau biasa disebut sebagai hukum alam. Hukum-hukum Allah diantaranya ada hukum yang berkaitan dengan alam raya dan ada pula hukum yang berkaitan dengan manusia. Kalau hukum Allah yang berlaku bagi manusia dalam kehidupan bermasyarakat, disebut sunnatullah, kalau hukum yang berlaku antara manusia dengan alam disebut dengan takdir.

Ada tiga sifat utama sunnatullah yang diterangkan dalam Al Qur’an, yaitu
1.Exact (pasti) dalam surat Al Furqan : 2, At Tholaq : 3,
2.Immutable, dalam surat Al Israa : 77, Al An’am : 115,
3.Objective, dalam surat Al Anbiya : 105.
Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah ciptaan Allah, maka segala sesuatu yang ada di alam ini Allah yang mengatur semuanya dan Allah juga yang berkehendak untuk menetapkan semua yang ada di alam semesta ini. Sunnah/ketetapan Allah antara lain sebagai berikut :
a.    Selalu ada dua kondisi saling ekstrim (surga-neraka, baik-buruk, benar-salah)
b.   Segala sesuatu diciptakan saling berpasangan, saling cocok atupun saling bertolakan
c.    Selalu terjadi pergantian dan perubahan dari suatu kondisi yang saling berbeda
d.   Perubahan, penciptaan, maupun penghancuran selalu melewati suatu proses
e.    Alam diciptakan dengan keteraturan
f.     Alam diciptakan dalam keadaan seimbang
g.   Alam diciptakan terus berkembang
h.   Setiap terjadi kerosakan di alam manusia, Allah mengutus seseorang untuk memberi peringatan atau memperbaiki kerosakan tersebut.
Pada akhirnya , Allah menciptakan alam semesta beserta isinya dilengkapi dengan hukum-hukum (sunnatullah). Dan jika hukum-hukum tersebut dilanggar, maka alam akan hancur. Itulah hakikat sunnatullah yang telah ditentukan oleh zat Yang Maha Tinggi sebagai Sang Pencipta, Pengatur dan tempat kembali seluruh alam.

Contoh-Contoh Teori Penciptaan Alam Semesta

1. Teori Kabut

Teori ini disebut istilah Nibualai teori yang bertitik tolak dari adanya suatu kumpulan kabut yang berputar perlahan-lahan, bagian kabut itu lama-kelamaan berubah menjadi kumpulan gas yang kemudian menjadi struktur alam semesta ini.

Ferre Simon De Lap Lace, mengatakan bahwa alam semesta berasal dari kabut panas berpilin, karena pilinannya itu gumpalan kabut membentuk bentulan bulat seperti bola yang besar dimana makain kecil bola itu makin cepat pilinannya akibatnya bentuk bola itu memepat pada kutubnya dan melebar pada bagian equatornya, bahkan kemudian sebagian masa gas di equatornya itu menjauhi dari gumpalan Intinya sehingga membentuk struktur alam semesta.

2. Teori Pasang Surut

Jeans dan Jeffri melukiskan bahwa terjadinya alam semesta merupakan masa matahari yang lepas membentuk bentukan cerutu yang mencorok kearah bintang akibatnya bintang makin menjauhi masa, masa tersebut terputus-putus dan membentuk gumpalan gas disekitar matahari gumpalan-gumpalan itulah yang kemudian membeku menjadi struktur pelengkap susunan alam semesta.

3. Teori Ledakan

Teori ini disebut dengan istilah Bang teori, bertitik tolah pada asumsi adanya suatu masa yang sangat besar meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Masa itu kemudian berserakan dan mengembangkan dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.

Gamo Alfhor dan Herman mengatakan pada saat ledakan Maha dahsyat itu terjadi semua materi terlempar ke seluruh jagat raya kesemua arah yang kemudian membentuk bintang-bintang dan glaksi, karena tidak mungkin materi seluruh alam itu berkumpul di suatu tempat dalam ruang tanpa gaya grafitasi yang sangat kuat. Maka disimpulkan kemudian bahwa "Ledakan Besar" itu terjadi ketika seluruh materi Cosmos keluar dengan kerapatan yang sangat besar dan suhu yang sangat tinggi, alam semesta lahir dari singolaritas fisis dengan keadaan ekstern.














4. Teori Ekspansi Dan Kontraksi

Teori ini berlandaskan pada pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam semesta, yaitu masa-ekspansi dan masa kontruksi yang diduga siklus tersebut berlangsung dalam durasi 30.000 juta tahun. Dalam masa depang ekspansi kemudian terbentuklah galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi ini didukung oleh adanya tenga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya membentuk berbagai unsur lain yang kompleks. Pada masa kontraksi, galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk meredup dan unsur-unsur yang terbentuk menyusul mengeluarkan tenaga berupa panas yang tinggi-tinggi.[

Teori ini juga dikemukakan oleh Edwin Hubble, dia menyatakan bahwa alam semesta memuai seperti gelembung gas panas yang secara tiba-tiba melepas dari ruang hampa. Dia melakukan sebuah percobaan melalui teropong bintang raksasa pada tahun 1929 bahwa disitu menunjukkan adanya pemuaian adanya alam semesta. Ini berarti alam semesta merekspansi dan ekaspansi itu menurut Gamau melahirkan sekitar 100 miliyar galaksi yang masing-masing galaksi rata-rata memiliki 100 miliyar bintang.

5. Teori Awan Debu

Pada tahun 1940 seorang ahli astronomi Jerman bernama Carl Font Wisaiker mengembangkan suatu teori yang dikenal dengan teori awan debu yang mengemukakan bahwa alam semesta terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Lebih 5000 juta tahun yang lalu, salah satu gumpalan awan itu mengalami pemanpatan. Pada proses pemanpatan itu partikel-partikel debu tertarik kebagian pusat awan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin. Lama-kelamaan gumpalan gas itu memipih bentuk cakram yang tebal dibagian tengah dan tipis dibagian tepinya bagian tengah cakram gas itu berpilin lebih lambat dari bagian tepinya. Partikel-partikel dibagian tengah itu kemudian saling menekan sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar bagian inilah yang kemudian menjadi matahari sedangkan bagian luar berpusing sangat cepat, sehingga terpecah menjadi gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Bagian inilah yang kemudian membeku dan menjadi sturuktur alam semesta.

6. Teori Planetesimal

Pada tahun 1843 sampai 1928 seorang ahli biologi bernama Thomas C. Chamberlin dan Fores R. Molton mengemukakan bahwa matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak. Pada suatu masa ada sebuah bintang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh. Akibatnya terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang yang sebagian dari masa matahari itu tertari kearah bintang.

Pada waktu bintang menjauhi sebagian masa dari matahari itu jatuh kembali kepermukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa sekitar matahari. Hal inilah yang dinamakan planetisimal yang kemudian menjadi struktur alam semesta.

Contoh-Contoh Kejadian Alam Semesta Mengikut Perspektif Al-Qur'an

Dari kedua teori yang sudah disebutkan di atas, kaitannya dengan isyarat Allah dalam Al-Qur'an bahwa alam semesta tadinya merupakan satu gumpalan, dia berfirman dalam surat Al-Anbiya' ayat 30.

Artinya : "Tidakkah orang kafir memperhatikan bahwa langit dan bumi tadinya merupakan satu yang padu (gumpalan) kemudian kami memisahkannya, kami jadikan air segala sesuatu yang hidup, maka mengapa mereka tidak juga beriman?".

Al-Qur'an tidak menjelaskan secara detail bagaimana terjadinya pemisahan itu, namun apa yang dikemukakan di atas tentang perpaduan alam semesta ini dibenarkan oleh para ilmuan yang telah terkenal dengan teori ledakan besar atau Big-Bang.

Juga tentang meluasnya alam semesta, Al-Qur'an mengungkapkan dalam surat Adz-Zariyah ayat 47 yaitu :
  
Artinya : "Dan langit kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan sesungguhnya kai benar-benar meluaskan / mengembangkannya"

Dewasa ini, meluasnya alam semesta dikenal dengan istilah "The Expanding Universe" seperti diketahui bahwa alam semesta yang penuh dengan gugusan bintang dan galaksi tersebut berjualan tahun perjalanan cahaya dari bumi.

Edwin P. Hubble merumuskan bahwa galaksi-galaksi tersebut disamping berotasi juga bergerak menjauhi bumi, sebelumnya penemuan tersebut dianggap sebagai suatu kesalahan, tapi lam kelamaan bisa diterima oleh banyak ilmuan. Menurut "The Expanding Universe" alam semesta bersifat seperti balon atau gelombang karet yang sedang ditiup ke segala arah dengan kecepatan luar biasa. Ini sesuai dengan pemaparan Al-Qur'an dalam surat Al-Ghasyiyah ayat : 17-18.

Artinya : "Tidakkah mereka memperhatikan bagaimana unta diciptakan dan langit ditinggikan".

Kekuatan yang terlibat dalam pembangunan alam ini tidak dapat dibayangkan, yaitu kira-kira terdiri dari 10.000 milyar bintang yang masing-masing masanya sekitar massa matahari. Dan kenyataan ini menggusarkan para fisikawan pada umumnya karena penciptaan alam ini dari ketiadannya memerlukan adanya yang maha pencipta.

Maka disinilah letak perbandingan konsepsi fisikal tentang penciptaan alam dengan ajaran yang ada didalam Al-Qur'an.

Kesimpulan

Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia di dunia ini selain Allah beserta zat dan sifat-Nya. Alam semesta adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia dan di luar dirinya yang merupakan suatu kesatuan sistem yang unik dan misteri dan dapat dicapai oleh indera manusia yang merupakan ciptaan Allah yang diurus dengan kehendak dan perhatian Allah.


2.      Teori Big bang menyatakan bahawa alam semesta terbentuk oleh suatu ledakan besar. Pernyataan ini menyatakan bahawa terdapat permulaan pada alam semesta.
3.      Al Qur’an menerangkan bahawa yang pertama kali Allah ciptakan sebelum ada bintang-bintang dan galaksi, adalah bumi, kemudian Allah swt siapkan makanan di bumi bagi subject utama penciptaan alam semesta , iaitu manusia. Baru setelah itu Allah ciptakan langit dan bintang-bintang dalam enam masa. Seperti diterangkan dalam Surat Al A’raf ayat 54, alam semesta ini diciptakan selama 6 masa.
4.      Karakteristik integral alam ada 5, iaitu terbatas, berubah, tergantung, ditentukan, dan relatif.
5.      Tujuan alam diciptakan adalah bukan untuk dirosak, dicemari, dan dihancurkan. Akan tetapi adalah untuk difungsikan semaksimum mungkin dalam kehidupan. Tujuan alam diciptakan juga  bukan untuk disembah sebagai pertolongan. Akan tetapi adalah untuk dikelola, dan dimanfaatkan dalam kehidupan. Pada akhirnya alam diciptakan hanya sebagai fasilitator semata bagi manusia untuk mengenal dan lebih mendekatkan diri pada Allah.
6.      Mekanisme Alam (Sunnatullah) adalah ketentuan-ketentuan Allah sebagai hukum yang mengatur alam semesta ini beserta isinya. Allah menciptakan alam semesta beserta isinya dilengkapi dengan hukum-hukum (sunnatullah). Dan jika hukum-hukum tersebut dilanggar, maka alam akan hancur. Itulah hakikat sunnatullah yang telah ditentukan oleh zat Yang Maha Tinggi sebagai Sang Pencipta, Pengatur dan tempat kembali seluruh alam.
7.      Hubungan histories manusia dan alam semesta adalah terletak pada kerumitan proses permulaan keduanya ada di dunia ini. Alam dan manusia saling bergantung, alam menyediakan segala sesuatu yang manusia butuhkan, dan alam membutuhkan manusia untuk menjaga kelestariannya. Alam diciptakan oleh Allah sebagai objek untuk mengembangkan potensi dan pengetahuan yang dimiliki manusia agar mereka bisa berkembang dan memakmurkan alam, dan mengetahui tanda-tanda kebesaran penciptanya, iaitu Allah SWT.

Rujukan

1. https://www.youtube.com/watch?v=nJTUo9KqoPg


2. https://www.youtube.com/watch?v=cla9GgNtjE8


3.Internet .